Usaha Kecil Yang Menguntungkan Limbah Kardus Omzet 5 Juta Per Hari
Hai P.I Lovers Selamat membaca, Salam Sukses !
Dari jaman dulu
sebenarnya bisnis yang berangkat dari barang limbah memiliki nilai keuntungan
yang sangat menjanjikan. Tidak sedikit orang yang sebenarnya mereguk sukses
dari sebuah usaha kecil yang
menguntungkan dari produk limbah.
Hanya saja kebanyakan
orang melihat sebelah mata pada usaha kecil yang menguntungkan dalam bidang limbah karena
faktor keengganan berhubungan dengan limbah yang sering disamakan dengan
sampah.
Padahal, tidak semua
limbah selalu berarti barang kotor dan bau, seperti usaha kecil yang di rintis
Mario, pria muda dari kota Pekan Baru, Riau.
Berawal ketika beliau
kuliah dan harus merampungkan skripsinya, hasil skripsinya menyisakan setumpuk
limbah kertas berkualitas tinggi sebagaimana prasyarat penulisan skripsi pada
umumnya.
Beberapa
orang menyarankannya untuk menjual ke pedagang loakan ketimbang menumpuk di
rumah.
Jadilah
pria yang kini berusia 34 tahun itu memperoleh hasil tak kurang dari 17 ribu
dari usaha kecil yang menguntungkan penjualan kertas bekasnya.
Bagi
Mario masalah jual beli barang bekas semacam ini sangat menarik. Pasalnya
dijamin pasti banyak orang yang memiliki banyak limbah kertas dan kardus dan
kebingungan mengalihkan semua barang tersebut kemana.
Dengan
berbekal rasa penasarannya, Mario menjajal mencari pihak-pihak penampung dari
suplai kertas dan kardus bekas ini.
Dan
akhirnya bermuara pada pertemuannya dengan salah seorang pelaku usaha kertas
yang masih terbilang seniornya di kampus.
Sang
pelaku usaha industri kertas tersebut menceritakan bahwa sebenarnya tertarik
memulai produksi kardus dari bahan daur ulang karena rendah biaya bahan baku.
Sayangnya
tak mudah menemukan suplai bahan baku yang bisa kontinyu memenuhi kebutuhan
produksi.
Keluhan
ini menjadi tantangan bagi Mario dan mendorongnya mencari solusi untuk
menjadikannya pelaku usaha kecil yang
menguntungkan suplaier kertas dan kardus bekas.
Mario
mulai mendatangi kampus, kantor-kantor, instansi sampai supermarket di
seputaran kota Pekan Baru dan sekitarnya untuk bisa menampung sisa kertas dan
kardus bekas dari operasional perusahaan.
Hasilnya
sangat memuaskan, karena dari upayanya ini kini setelah menjalankan usaha
selama 4 tahun, dalam 1 hari Mario bisa mengumpulkan setidaknya 3 – 5 ton
kardus dan kertas bekas.
Mario
lebih fokus pada penampungan kardus bekas karena nilai jualnya lebih baik dari
kertas biasa.
Apalagi
memang pesanan dari Jakarta, yakni rekan bisnisnya tadi lebih tertarik pada
suplai kardus, meski juga menerima setoran kertas asal berkualitas baik.
Menyadari
kerap mendapati stok kertasnya menumpuk di gudang sementara suplai kardusnya
habis tersalurkan, pada tahun pertama usahanya, Mario kembali mencari pabrik
yang siap menampung suplai kertas bekas darinya dengan berbagai kualitas.
Beruntung
perburuannya kembali mempertemukannya dengan pengusaha industri kertas bekas di
Medan. Dengan demikian Mario tidak kebingungan lagi menyalurkan kertas dan
kardus bekas yang ditampungnya.
Untuk
bisa mendapatkan suplai yang memadai, Mario sengaja memasang harga beli tinggi
supaya pemilik kardus dan kertas bekas tertarik menjual kepadanya.
Tentu
saja dengan syarat kondisi kertas dan kardus harus masih sangat baik, belum
lapuk dan kotor.
Harga
satu kilo kardusnya dihargai Mario dengan nilai Rp 1500 sampai Rp 2 ribu,
sedang harga kertas biasanya dibandrol dengan harga Rp 700 sampai dengan Rp 2
ribu, tergantung kualitas dan ketebalan.
Dengan
cara ini, Mario mendapatkan dua keuntungan, suplai kardus dan kertas yang
berkesinambungan dan kondisi kertas serta kardus yang baik.
Jadi
jangan kira meski berurusan dengan limbah usaha yang dikelola Mario terkesan
kotor. Ruang usaha Mario bersih dan bahkan bebas bau.
Ada
banyak anti jamur disebar di seluruh ruang untuk menjaga kualitas kertas yang
disimpan tetap baik.
Mario
mengakui usaha kecil yang menguntungkan ini sangat memuaskan hasilnya.
Dari
modal yang tak lebih dari 5 juta di awal, kemudian berkembang menjadi besar
sampai Mario sanggup menyewa sebuah rumah kontrakan khusus untuk menampung
seluruh kardusnya.
Kini
Mario juga sudah membeli sebuah pick up secara kredit untuk membantunya
mengangkut barang dari ruang usahanya ke pusat pengiriman.
Menurut
Mario, dalam satu hari saja Mario bisa menghasilkan omset tak kurang dari 5
juta dengan margin sekitar 30 %. Angka yang cukup fantastis dari usaha sampah
bukan? Bagaimana menurut Anda ide usaha kecil yang menguntungkan ini ?
Baca
Juga : Tips Bisnis Untuk Pelajar
Source
:
Siapbisnis.net
Share
Artikel :
Post a Comment